Profil Pesantren Tebuireng 3

Pesantren Tebuireng 3 adalah salah satu cabang Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur yang didirikan pada tanggal 22 Agustus 2013/ 15 Syawal 1434 H. oleh Ir. KH. Salahuddin Wahid, pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang.

Secara geografis, Pesantren Tebuireng 3  terletak di sebuah desa agraris di provinsi Riau yang mayoritas penduduknya berpenghasilan dari hasil perkebunan kelapa sawit, tepatnya di desa Petalongan, Km. 9, Keritang, Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Berdirinya Pesantren Tebuireng 3 ini berkat kerja sama Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang, Ir. KH. Salahuddin Wahid, dengan Para Tokoh agama dan tokoh masyarakat desa Petalongan yang didukung oleh Bupati kabupaten Inhil, H. Muhammad Wardan dan masyarakat desa Petalongan.

Sebagai bentuk realisasi kerja sama, Pesantren Induk, Pesantren Tebuireng Jombang selain memberikan bantuan dana 100 juta setiap tahunnya, juga mengirimkan bantuan tenaga pengajar para Alumni Pesantren Tebuireng dan alumni perguruan tinggi Ma’had Aly Hasyim As’ary, yang diberi amanah untuk memimpin berjalannya Pesantren. Terhitung sampai saat ini (2016), Beliau  sudah mengirimkan enam santrinya ke Tebuireng 3. Pada tahun pertama berdirinya Pesantren, Kyai Salahuddin Wahid mengirimkan empat santrinya, yaitu Ustadz Muhammad Mansyur (Jember), Ustadz Muhammad Misbah (Jambi), Ustadz Akmaluridlo (Banten), dan Ustadz Miftahul Huda (Palembang). Dan pada tahun ketiga, seiring semakin bertambahnya jumlah santri, beliau mengirimkan lagi 2 santrinya, yaitu Ustadz M. Nur Khozien (Riau), dan istrinya, Ustadzah Nur Af’idah Jazilah (Madura). Pada tahun keempat, didatangkan satu lagi alumnus Ma’had Aly, Ustadz Muhammad Makfi (Pekalongan).

Masyarakat begitu antusias menyambut gembira dan sangat bersyukur dengan didirikannya Pesantren Tebuireng 3 di Riau ini.  Hal itu terbukti dengan keikutsertaan mereka dalam mengembangkan dan memajukan pesantren, baik berupa bantuan tenaga, fikiran maupun dana. Dan sedikit demi sedikit, sebagian dari mereka mempercayakan Pesantren Tebuireng 3 untuk mendidik dan mengasuh anak-anak mereka agar menjadi putra-puteri yang sholih dan sholihah, berguna bagi sesama, agama dan bangsa. Hingga saat ini, tahun 2016, tercatat jumlah santriwan dan santriwati yang nyantri  di Tebuireng 3 sekitar 130 anak.


Secara hukum, Pesantren Tebuireng 3 berada di bawah naungan Yayasan Hajarunnanah yang dipimpin oleh Kyai Ahmad Daroini, salah seorang tokoh agama desa Petalongan. Sebelum berdirinya Pesantren, Yayasan tersebut sudah mempunyai dua lembaga sekolah formal yang kelak menjadi paduan Pesantren Tebuireng 3, yaitu SD Swasta 032, dan MTs Swasta An-Najah, dan disusul dengan didirikannya SMK IT Tebuireng 3 bersamaan tahun berdirinya Pesantren Tebuireng 3.


1 Response to "Profil Pesantren Tebuireng 3"

  1. Assalamualikum. Boleh saya minta kontaknya ustadz mansyur

    BalasHapus